Rabu, 23 April 2008

MEMORI PASAR GEMBONG SIANG HARI

Pasar legendaris Gembong keberadaannya mulai tahun 1962 yang kini tinggal puing-puing saja. Hal ini mengagetkan penulis yang sejak lama tak pernah sidak ke Pasar Gembong. Baru kemarin penulis berada pada kerumunan segelintir manusia yang lagi sibuk ke kanan dan ke kiri tak tahu apa tujuannnya. Inilah gambaran manusia yang sedang kebingungan.
Penulis juga bingung melihat sesuatu yang yang pernah kulihat beberapa tahun yang lalu . Betapa ramainya lalu lalang manusia beserta kemacetan lalu lintas yang waktu itu belum tersadari oleh semua lapisan .Yang penting mendapat sesuatu sesuai dengan kata hatinya. Tanpa tedeng aling-aling memilih barang diangkat ke atas sampai dijereng dan dimiringkan sambil menerawang bedah atau tidak. Itulah gambaran berburu barang yang sudah menjadi kebiasaan menjadi tradisi mendarah daging. Kini tradisi semacam itu udah tidak ada lagi . Penulis menerawang jalan Gembong atau jalan Kapasari Surabaya yang begitu rapi dan lalu lintasnya yang lancar dibanding dulu yamng macet penuh dengan pedagang kaki lima . Memang mengatur tata kota yang bagus dibutuhkan kesabaran yang cukup tinggi. Dengan kerja sama yang baik dengan instansi terkait setapak demi setapak Pasar Gembong dapat teratasi. Walaupun di sana sini masih ada kerikil . Dengan kesadaran semua pihak lambat laun dapat dirasakan hasilnya. Untuk itu perlu solusi penempatan PKL sebagai ajang penempatan sebagai sarana pariwisata khusus Surabaya . Moga-moga dengan selesainya penataan akan membuat kota Surabaya jadi ajang kota pariwisata dan sekaligus sebagai kado ulang tahun kota Surabaya.
Selamat ulang tahun Surabaya . Bravo Surabaya..

3 komentar:

Me mengatakan...

Met sore....nggak nemu SB nih di sini mas. Makasih ya kunjungannya ke blog saya. Lho bukan apa nih Ultahnya Surabaya?

PAKNEKOES.CUK mengatakan...

Makasih atas ko0men Anda semoga sering-sering mampir ke blogerku.

PAKNEKOES.CUK mengatakan...

Hai Ani lama tak muncul ya ..