Selasa, 22 April 2008

SEMANGGI SUROBOYO KULINER YANG TERPINGGIRKAN

Semanggi Suroboyo merupakan makanan kuliner Surabaya yang semakin hari semakin tergeser oleh makanan ala barat yang istilah kerennya waralaba. Betapa tidak , biasanya kalau penulis berangkat kerja deretan kepala penuh dengan tempeh ditambah ebor penuh sesak sampek seyek membawa barang yang punya nama semanggi Suroboyo.Dari Sambikerep Benowo bakul wanita dengan menenteng rinjing menanti angkot yang membawa ke tempat mengais rezeki. Ada yang singgah di Manukan , ada yang singgah di Gayungsari dan tempat -tempat yang dianggap strategis. Jalan jalan yang dilalui dengan senyum ala Kartini menjajakan dagangan khas Surabaya semanggi Suroboyo. Dengan tetesan keringat kelihatan rasa capek yang mendalam walaupun tak dirasakan. Dengan wajah secerca senyum para bakul semanggi Suroboyo lenggang kangkung ketemu sesama kerabat. Inilah yang menggugah penulis merasa ada rasa bangga yang mendalam. Betapa tidak dalam era globalisasi sang bakul masih bertahan dengan semangat yang tak kenal menyerah sedetit pun. Inilah barangkali perlu pemikiran yang mendalam bagaimana caranya bakul semanggi Suroboyo dapat ditempatkan dalam suatu tempat wisata kuliner Surabaya dengan berbagai aneka makanan khas Suroboyo. Akhirnya dapat jadi jujukan aset wisata khas Surabaya . Contoh menghidupkan kembali rek ayo rek mlaku-mlaku nang Tunjungan benar - benar terwujud. Palagi dekat dengan Kali Mas. Terdengar olehku suara penyair ngidung Tanjung Perak tepi laut , Siapa suka boleh ikut.

Tidak ada komentar: